Tuesday

DEPOSITO MASIH MENJADI ANDALAN

(www.perencanakeuangan.com) Dikutip dari Bisnis Indonesia Minggu, 06 Maret 2009. Membicarakan bank dan produknya, sepertinya tidak akan afdol kalau kita tidak membicarakan produk deposito. Produk andalan bank ini mungkin sudah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan investasi kita. Hampir setiap orang yang berhubungan dengan perbankan pasti mengenal produk ini.Dahulu saat produk investasi belum seberagam sekarang, produk deposito adalah produk andalan yang menjadi sarana hampir tiap orang untuk mengoptimalkan dana mereka. Percaya atau tidak, di beberapa daerah yang perkembangan produk investasinya belum seperti di kota besar, deposito masih menjadi andalan.Harus diakui sampai saat ini bank adalah lembaga keuangan yang paling luas kantor jaringannya dibandingkan dengan lembaga keuangan lainnya seperti asuransi apalagi sekuritas.Pertanyaannya adalah apakah masih layak kita berinvestasi di deposito? dengan segala kelebihan dan kekurangannya, apa strategi kita dalam berinvestasi di deposito?Pada dasarnya berinvestasi selalu dihubungkan dengan tujuan yang ingin diraih khususnya tujuan keuangan. Setiap orang yang memiliki tujuan pasti akan lebih mudah untuk menentukan kendaraan yang akan digunakan untuk mencapainya.Mereka yang ingin pergi ke pasar yang jaraknya 5 km pasti berbeda kendaraan yang digunakan dengan mereka yang akan ke pasar yang jaraknya hanya 50 meter. Deposito pada dasarnya adalah kendaraan investasi. Jadi, bila kita tahu tujuannya, maka jangan takut pilih deposito sebagai kendaraannya.Deposito dalam dunia investasi termasuk dalam produk investasi jangka pendek, dengan ciri hasil yang relatif rendah, likuiditas tinggi dan risiko yang rendah dibandingkan dengan produk saham atau properti.Kelebihan dan kekuranganBanyak orang bertanya kepada saya apa untungnya berinvestasi di deposito. Terus terang saya kurang suka dengan kata keuntungan dan kerugian tetapi saya lebih klop dengan kata kelebihan dan kekurangan. Sebab pada dasarnya tiap produk investasi pasti memberikan hasil dan itu adalah keuntungan dibandingkan dengan kita hanya menyimpan uang kita di bawah bantal.Itulah sebabnya dalam menilai suatu produk, kelebihan dan kekurangan menjadi pertimbangan yang saya tawarkan kepada klien, sebab kelebihan satu produk sangat bergantung pada tujuan yang ingin dicapai oleh pemilik dana.Begitu pula kekurangan produk, sangat bergantung pada tujuan. Sebagai contoh kita ambil saham. Tahun lalu seorang teman saya bisa mendapatkan hasil investasi di saham sampai dengan 400% dari investasi awalnya.Kalau kita bicara keuntungan, siapa yang akan menyangkal bahwa produk ini sebagai produk yang menguntungkan. Akan tetapi, tahukah Anda bahwa angka tersebut dicapai setelah harga saham tersebut jatuh bangun dan akhirnya setelah 4 tahun baru mencapai angka harga 400 kali lebih tinggi dari harga 4 tahun lalu.Atau produk tabungan harian saya. Karena saldonya yang tidak pernah lebih besar dari Rp2 juta per bulan, tabungan saya hanya memberikan bunga 4% per tahun. Ini berarti tiap bulan hanya bertambah 0,3%. Angka ini belum di kurangi dengan biaya administrasi yang Rp5.000 dan ATM yang juga Rp5.000. Jadi kalau dihitung pasti rugi. Akan tetapi kenapa saya masih menggunakan produk ini? Karena produk ini memberikan kemampuan likuiditas yang sangat tinggi. Kalau kita butuh tinggal cari kotak ATM terdekat, bahkan kalau memungkinkan tinggal gesek di tempat transaksi.Berikut karakter dari deposito:# RisikoWalaupun ada produk ORI atau Sukuk yang dikeluarkan oleh pemerintah, tapi baru produk deposito yang secara peraturan benar-benar ada jaminannya. Saat ini nilai penjaminan sampai dengan Rp2 miliar dan dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).Jaminan lain yang diberikan adalah jaminan nominal penempatan yang pasti sama pada saat pencairan. Banyak produk memberikan hasil tinggi tapi belum tentu memberikan jaminan jumlah nominal akan kembali sama seperti penempatan, khususnya bila dicairkan sebelum jangka waktunya habis.Sebagai contoh, obligasi negara yang memberikan hasil 9,5% - 12 %. Apabila dicairkan sebelum jangka waktunya, tidak akan ada jaminan nilai nominal penempatan akan kembali seperti awal penempatan.# LikuiditasProduk deposito memang memiliki kekurangan berupa adanya jangka waktu pencairan atau menguangkan kembali produk ini. Akan tetapi dengan perkembangan waktu, produk ini telah dimodifikasi menjadi produk yang bisa dicairkan dalam hitungan waktu lebih pendek. Mulai dari deposito on call yang bisa cair dalam hitungan 3 - 14 hari, sampai dengan produk yang bisa dicairkan setiap waktu. Hebatnya lagi pencairan bisa dalam hitungan jam bahkan mungkin menit.Produk saham memang bisa dicairkan kapan saja sesuai dengan keinginan kita, tetapi kita harus siap dengan risiko nilai nominal yang bisa lebih rendah dari penempatan. Properti bisa menjamin memberikan hasil lebih tinggi dari penempatan awal, tetapi itu berlangsung setelah investasi berjalan lebih dari 5 tahun.# HasilBicara hasil memang produk ini mungkin kalah dengan produk lain. Akan tetapi saat ini banyak deposito yang 'berani' diterbitkan dengan bunga yang lebih tinggi dari penjaminan misalnya beberapa waktu lalu ada perbankan asing yang berani mematok bunga sampai 12% per tahun.Investasi di bank pada dasarnya sama seperti kita berinvestasi di produk lain di luar bank. Jaminan yang digunakan sebagai dasar memang bukan LPS, tetapi bank itu sendiri. Kalau kita percaya pada manajemen bank itu, kekuatan modal dan aset yang dimilikinya, kenapa kita tidak berani? Toh hal itu juga sama seperti kalau kita berinvestasi di manajer investasi atau obligasi pemerintah. Sebab di obligasi pun tidak ada jaminan tersurat bahwa pemerintah menjamin selain kita percaya pemerintah tidak akan ingkar janji.