Thursday

Lessons from the plant

I don’t have a green thumb. A black thumb maybe, but definitely not green, not even yellow. Hahaha…. Alasannya? Sudah banyak tanaman yang menjadi ‘korban’, mati pas aku pelihara. Ada yg udah ditanamin ama temen selama 3 bulan, buat hadiah ultahku sampe berbunga gitu, trus aku pelihara, sebulan kemudian koit kelupaan disiram. Ada yang salah tanem terlalu dalem, mestinya 1/8 inch kukira 8 inch -_-” Jelas ga tumbuh bijinya, terkubur! Dan macem2 lagi cerita ‘pembantaian’ tanaman di tanganku.

Meski begitu, aku masi aja ga kapok2 untuk pelihara tanaman. Biasanya, beberapa bulan abis ‘membunuh’ tanamanku, akan muncul lagi keinginan untuk nanam something else, walaupun udah berkali2 janji wes ga mau tanam lagiii…

So anyway, kira-kira 3 bulan yang lalu, muncullah kembali desire-ku untuk bercocok tanam lagi. Being the impulsive person I am, akhirnya beli satu pot kecil tanaman (liat photo di samping, ga tau namanya ampe sekarang, rada dodol jg sih…) which looks to be an easy-maintenance-plant. Tp berhubung saya suka ’sibuk’ (baca: lupa), tanamanku cuma minum kira2 seminggu sekali-dua kali gitu. Akhirnya daun2nya mulai rontok satu persatu sampe tinggal 2 batang doang yg tersisa berdiri di pot itu, completely daun-less!

Temen di kantor bilang katanya serbuk teh itu bisa buat pupuk. So, aku ambil 1 tea-bag dr kantor, aku tuang isinya ke pot ini, berharap bakal membantu untuk tumbuh kembali. Besoknya aku liat… ehh dahannya malah makin loyo… dan beberapa hari kemudian jadi kering dan layu!! Hopeless dah, aku dah lost interest, kayaknya gagal lagi ini. Tinggal tunggu masa2 pembuangan aja. Aku taroh di balcony, trus kelupaan for 1-2 weeks. Aku ga siramin or do anything.

Trus last week I went on holiday to HK. Again, liat tanaman2 cute, pingin pelihara lagi. (Sadis ya diriku?). Akhirnya beli pot mini tanem lavender dr biji gitu. Aku dah mikir, ini tar kalo sukses, kalo sampe gede, aku pindahin ke pot taneman yg mati itu aja. Lumayan ga perlu beli pot baru.

Waktu aku pulang dr liburan, dan mo tanemin itu lavender, I saw my old plant pot.

Lo and behold! There were four tiny leaves coming from the ground!!! WOW! Asli ga nyangka. Ternyata masi ada kehidupan!! I did not completely kill it! Hahaha… Setelah kupikir2, mungkin tanamannya itu mati gara2 aku mostly taroh di kamar, dan ga kena matahari. Kadang2 aja aku keluarin, but maybe it wasn’t enough. Trus sering lupa mengairi, sedangkan beberapa hari yg lalu hujan2 melulu, jadi di balcony itu dia juga diairi. Hasilnya, tanaman itu hidup dan tumbuh. Amazing what the sun and rain can do! Better than what I can do, apparently…. -_-

As I ponder on this, jadi mikir kalo manusia itu mirip ama tanaman ya? Seperti tanaman yang butuh matahari dan air untuk hidup dan tumbuh, kita butuh Tuhan dan firmanNya untuk hidup dan tumbuh. Aku jadi inget di Yoh 15, Yesus bilang, “Akulah pokok anggur yang benar dan Bapa-Kulah pengusahanya. Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku. Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. “

Seringkali orang Kristen (termasuk aku sendiri) melakukan segala sesuatu pake kekuatan sendiri. Pelayanan lah, kerjaan lah, masalah lah, terlalu sering kita berusaha selesaiin pake pemikiran kita, padahal Yesus itulah pokok anggur dan kita cuma ranting. Ranting mana bisa berbuah sendiri tanpa batang? Kalo ranting dipotong lepas dari batangnya, tewas dah. Supaya kita bisa berbuah, kita harus jadikan Yesus prioritas dalam hidup kita. Masalah, pekerjaan, pelayanan, semuanya akan beres kalo kita bergantung ama Yesus. Jadikan Dia pokok anggur yg kita harus nempel terus. Jadikan Dia matahari bagi kita yg akan membuat kita tumbuh! Make Jesus the center of your life!

Dan seperti tanaman butuh nutrisi melalui air dan tanah, manusia roh kita juga butuh nutrisi melalui firman Tuhan. Ini pasti semua org Kristen dah sering dengar, terlalu sering malah… tapi memang kebenarannya itu firman Tuhan amat sangatlah penting banget sekali buat pertumbuhan rohani kita. I cannot put enough emphasis on this. Tanpa air tanaman ga akan tumbuh besar; tanpa firman, kita ga akan mature in God. Read, meditate, and apply the Word diligently!

Satu lagi yang aku belajar… Jangan menyerah! Kalau kamu jatuh dalam pencobaan, ato gagal dalam suatu hal dan ngerasa kayanya udah ga mungkin lagi tumbuh, bertahanlah! Jangan menyerah dan putus asa. Mat 12:20 berkata, “Buluh yang patah terkulai tidak akan diputuskan-Nya, dan sumbu yang pudar nyalanya tidak akan dipadamkan-Nya.” Seberapa besarnyapun kegagalan kita, gak ada yg terlalu susah untuk dipulihkan Tuhan.

Waktu aku udah ga punya harapan ama tanamanku itu, aku ga bisa ngeliat kalo sebenernya di bawah tanah itu masih ada kehidupan, kalo akar2nya masih hidup dan akan bertumbuh menghasilkan tunas baru. Sama waktu kita udah nggak bisa melihat masa depan, semua tampak suram, kita sebenernya lagi ga ngeliat aja kalo Tuhan tuh bekerja behind the scene dalam segala hal untuk mendatangkan kebaikan bagi kita (Rom 8:28). At the end of the day, ikut Tuhan akan selalu berakhir Happy Ending. Meski prosesnya kadang2 susah dan melelahkan, tp ending hidup kita akan selalu glorious. Itu harapan yg selalu aku pegang. So, don’t give up! Persevere always because He never leave you nor forsake you!

Let this be an encouragement for you.

A new life from what seemed to be death.
It is never too late for God to restore your life

No comments:

Post a Comment

Sobat, silakan isi komentar, kritik, uneg-uneg, dan saran yang membangun ya...trims