Namanya "gereja sampah". Disebut demikian karena terletak di bukit
tempat penimbunan sampah kota Kairo, Mesir. Belasan ribu pemulung
hidup di sana dengan mengais sampah. Tak ayal lagi, bau busuk sampah
memenuhi ruang ibadahnya yang tidak berpendingin udara. Namun bagi
penduduk sekitar, gereja ini memancarkan "bau harum". Keharuman
Kristus terpancar lewat kehadiran dan kesaksiannya. Pelayanan
jemaatnya telah membawa banyak pemulung mengenal Kristus dan
mendapatkan pegangan hidup. Setiap minggu mereka beribadah di situ.
Menyembah Tuhan di tengah impitan kemiskinan.
Sukses tidaknya sebuah pelayanan tidak bisa diukur secara duniawi.
Gereja yang megah belum tentu hidup. Hamba Tuhan yang hebat belum
tentu diperkenan Tuhan. Rasul Paulus mengakui bahwa ia penuh
kelemahan (2Korintus 1:8,9). Secara manusiawi ia tak sanggup
menunaikan tugas ilahi (ayat 16). Namun, ia punya motivasi pelayanan
yang murni dan ketaatan pada Tuhan. Maka kuasa Tuhan pun menyertai
pelayanannya. Ia dibawa ke jalan kemenangan-Nya. Lewat pelayanannya
orang bisa mencium "bau harum Kristus". Mereka tertarik kepada
Kristus bukan karena kehebatannya berkhotbah, melainkan karena
merasakan Kristus hidup di dalam dirinya.
Inginkah Anda dipakai Tuhan menjadi alat-Nya? Rindukah Anda memiliki
gereja yang hidup? Yang Anda butuhkan bukan dana besar, program
menarik, atau peningkatan kualitas sumber daya manusia. Layanilah
Tuhan dengan motivasi murni dan ketaatan total. Keharuman Kristus
akan terpancar melalui diri Anda dan gereja Anda. Orang pun akan
datang kepada-Nya -JTI
-sabda.org-
YANG PENTING BUKANLAH KEHEBATAN DIRI ANDA
MELAINKAN KEHARUMAN KRISTUS YANG TERPANCAR MELALUI ANDA
Nats: Dengan perantaraan kami Ia menyebarkan keharuman akan Dia di
mana-mana (2 Korintus 2: 14)
mana-mana (2 Korintus 2: 14)
YANG PENTING BUKANLAH KEHEBATAN DIRI ANDA
MELAINKAN KEHARUMAN KRISTUS YANG TERPANCAR MELALUI ANDA
ide yang bagus suamiqu...trust to the Lord always y...
ReplyDelete